A. Umum
Korsel memiliki jenjang pendidikan yang kurang lebih sama dengan Indonesia, yaitu 6 tahun sekolah dasar, 3 tahun sekolah menengah pertama, dan 3 tahun sekolah menengah atas. Setelah menamatkan SMU,
pada umumnya siswa akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Jenjang S1 (undergraduate) memerlukan waktu 4 tahun, kecuali kecuali fakultas kedokteran dan kedokteran gigi selama 6 tahun, pendidikan akademi memerlukan waktu 2 tahun, dan jenjang S2 dan S3 (graduate school) memerlukan waktu kurang dari 2 tahun. Untuk kaum laki-laki, pada umur 20-30 tahun wajib mengikuti wajib militer, sehingga lazimnya mahasiswa laki-laki akan mengambil cuti kuliah pada semester 3 atau 5 dan setelah selesai wajib militer (2 tahun 6 bulan), kembali lagi ke bangku kuliah.Korsel memiliki jenjang pendidikan yang kurang lebih sama dengan Indonesia, yaitu 6 tahun sekolah dasar, 3 tahun sekolah menengah pertama, dan 3 tahun sekolah menengah atas. Setelah menamatkan SMU,
Sekolah menengah atas merupakan bagian dari wajib belajar. Untuk siswa yang sangat berbakat, tersedia sekolah khusus bahasa asing, seni, atau sekolah khusus science. Sekolah-sekolah khusus semacam itu diperbolehkan mengembangkan kurikulum sendiri untuk meningkatkan kemampuan siswa.
Selain sekolah khusus, terdapat sekolah kejuruan di bidang pertanian, industri, perdagangan, dan perikanan. Sekolah kejurusan sempat menjadi pilihan utama di Korsel sampai awal 1990 karena kondisi perekonomian yang kurang baik dan lulusannya dapat langsung bekerja tanpa melanjutkan ke perguruan tinggi. Setelah ekonomi Korsel membaik, permintaan terhadap tenaga kerja berubah dan fungsi sekolah kejurusan bergeser dari mempersiapkan tenaga siap pakai menjadi mengajarkan ketrampilan yang masih dapat diteruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Karena pergeseran kebutuhan tersebut, peminat sekolah kejurusan makin lama makin berkurang. Dalam 10 tahun terakhir jumlah sekolah kejuruan berkurang, dari 771 sekolah tahun 1997 menjadi 734 sekolah tahun 2003.
Selain pendidikan wajib tersebut, siswa-siswa di Korsel pada umumnya mengikuti berbagai kursus di luar sekolah di lembaga belajar yang disebut hagwon. waktu belajar di hagwon tersebut adalah sepulang sekolah, sehingga tidak jarang para siswa di Korsel baru kembali ke rumah menjelang tengah malam.
B. Universitas di Korsel
Di Korsel saat ini terdapat 223 sekolah tinggi yang terdiri dari :
Nama | Negeri | Publik(Dimiliki Pemda) | Swasta | Total |
Universitas | 25 | 2 | 160 | 187 |
Teacher college (IKIP) | 11 | - | - | 11 |
Industrial Universities | 8 | 11 | 19 | |
Technical college | 1 | - | - | 1 |
Broadcast and Correspondence Universities | 1 | - | - | 1 |
Distance Learning Universities (Universitas terbuka) | - | - | 4 | 4 |
JUMLAH TOTAL | 223 | |||
Pemerintah Korsel, dalam hal ini Ministry of Education, Science, and Technology (MEST) tidak menerapkan sistem penentuan peringkat (perangkingan) kepada universitas-universitas. Selama ini MESTtidak memperlakukan perbedaan diantara perguruan tinggi yang ada, kementerian memberikan kebebasan kepada semua universitas yang ada untuk meningkatkan kwalitas perguruan tinggi masing oleh karena universitas yang ada saling bersaing untuk menonjolkan specialisasi dalam bidang tertentu dari universitasnya.
Berangkat dari persaingan tersebut sejauh ini ada 3 universitas yang sangat ternama di Korsel, yang mendapatkan julukan SKY (Seoul National University, Yonsei University, Korea University). Namun selain itu juga masih terdapat beberapa universitas lain dengan jurusan yang menjadi andalan universitas tersebut.
Mengenai biaya kuliah di universitas di Korsel bervariasi, pada umumnya disekitar 3 – 4 juta won (eqv. 30 - 40 juta rupiah) per semester. Disamping uang kuliah, mahasiswa dikenakan uang gedung (hanya satu kali pada saat masuk), dan bagi mereka yang memerlukan asrama akan dikenakan uang akomodasi (uang asrama dan uang makan) yang jumlahnya sekitar 1 juta won (eqv. 10 juta rupiah) per semester.
Informasi lebih lanjut tentang sekolah di Korsel dapat dilihat pada:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar