“Aku Takut Kehilangan Dirimu”
Dalam tidurku aku mendengar suara seseorang yang sedang berbisik padaku dan mengatakan akan melukai Chang Wook Oppa jika aku tidak segera bangun dari tidurku, mendengar bisikan itu membuatku takut akan terjadi sesuatu pada Chang Wook Oppa dan aku berusaha membuka mataku tapi entah mengapa aku tidak bisa membuka mataku rasanya berat sekali, semakin lama suara bisikan itu semakin membuatku takut karena bisikan tersebut mengancam dengan mengatakan akan membunuh Chang Wook Oppa. Dan aku ingin sekali segera membuka mata ini dan bertemu dengan Chang Wook Oppa. Aku terus dan terus berusaha membuka mataku dan entah begaimana aku akhirnya bisa membuka mata sambil berteriak TIDAK aku langsung berlari menemui Chang Wook Oppa tanpa melihat disekitarku.. aku terus berlari dengan kondisi badan yang tidak baik sambil menangis membayangkan yang tidak-tidak terjadi dengan Chang Wook Oppa. Orang – orang yang berada dijalan sedang melihatku dengan perasaan aneh karena aku seperti ini tapi aku tidak memperdulikannya karena yang aku pikirkan sekarang ini hanya Chang Wook Oppa.
Sesampainya aku di apartemen Chang Wook Oppa aku segera menggedor pintu apartemennya sambil menangis dan meneriakkan namanya “Oppa... Oppa.. Jang Wook Oppa.. Oppa...”tanpa memikirkan orang – orang yang ada disekitarnya, mungkin Chang Wook Oppa mendengar teriakkanku dan langsung membukakan pintunya. Begitu dia membukakan pintu aku langsung memeluknya dengan erat sambil menangis tanpa henti – hentinya, Chang Wook Oppa mungkin terkejut melihatku seperti ini dan bertanya padaku “Veny?... veny kau sudah sadar?... (berusaha melepaskan pelukanku untuk melihat wajahku tapiaku tidak mau melepaskannya) Veny apa yang terjadi, kenapa kau seperti ini?.. (masih terus mencoba untuk melepaskan pelukanku).” Mungkin Chang Wook Oppa merasa kesal denganku karena aku terus menangis dan memeluknya dengan sangat erat sampai – sampai Chang Wook Oppa berteriak padaku dengan nada marah “Veny sebenarnya ada apa denganmu?.. kenapa kau seperti ini?..” tapi aku tidak menjawabnya aku hanya menggelengkan kepala sambil menangis karena takut dengan bisikan yang mengatakan akan membunuh Chang Wook Oppa tapi itu bukan jawaban yang Chang Wook Oppa Minta dariku “Veny.. (berteriak kepadaku sambil berusaha untuk membuatku melihat dirinya) Sebenarnya ada apa denganmu?... setelah berapa lama kau koma dan akhirnya kau terbangun dari koma tapi kenapa kau seperti ini?... ada apa sebenarnya?... Ehm..?..” aku berusaha tenang dan menjawab pertanyaan dari Chang Wook Oppa “A.. a... aku takut Oppa, ada yang mengatakan akan me..”. tapi aku tidak bisa mengatakannya karena kata – kata itu terlalu membuatku takut dan akhirnya aku menangis, menangis dengan keras sampai –sampai aku merasa sesak, aku tidak bisa bernafas dan ini semakin membuatku takut. Aku berusaha untuk bernafas tapi dada ini terasa sakit, rasanya sakit sekali.. semakin lama semakin semakin sesak Op.. Oppa... sambil berusaha untuk tetap sadar walaupun dengan nafas yang tidak teratur.. tapi aku tidak bisa menahannya lagi dan akhirnya aku berteriak karena aku merasa tubuh ini semakin lama semakin sakit dan akhirnya aku tidak sadarkan diri (pingsan).
Begitu aku membuka mata, aku melihat banyak orang yang sedang melihat kearahku dan aku tidak tahu aku berada dimana sekarang ini?... “Aku Dimana?...” sambil melihat kekanan dan kekiri lalu aku mendengar seseorang menjawab pertanyaanku dan orang itu ternyata adalah Pamanku “sekarang ini Kau berada di rumah sakit, kemarin kau pingsan dirumah Chang Wook.”Mendengar kata yang diucapkan pamanku membuatku merasa bersalah pada Chang Wook Oppa, lalu tiba – tiba aku teringat dengan Chang Wook Oppa aku langsung menanyakan dimana kebradaannya dan lagi – lagi perasaan takut akan hal buruk yang akan menimpa Chang Wook Oppa datang lagi. Sambil menangis aku terus bertanya dimana Chang Wook Oppa dengan perasaan Takut, karena tidak tahan melihatku seperti ini akhirnya pamanku memberitahu ku keberadaan Chang Wook “Dia ada dirumah sakit ini diruang sebelah.” Aku terkejut dengan kata – kata yang diucapkan paman padaku, bahwa ternyata bisikan – bisikan itu benar terjadi, semua badanku pun langsung lemas mati rasa tapi aku harus menemui Chang Wook Oppa dan melihat keadaannya secara langsung. Dan aku pun memaksakan diri untuk bangun walaupun badan ini terasa lemas tapi aku terus dan terus berusaha dan akhirnya aku pun bisa bangun, tanpa pikir panjang aku langsung ke kamar sebelah untuk melihat Chang Wook Oppa dan begitu aku sampai dikamar, dimana Chang Wook Oppa dirawat aku benar – benar terkejut rasanya aku ingin sekali mati karena tidak bisa menjaga Chang Wook Oppa. Perlahan – lahan aku berjalan mendekati Chang Wook Oppa yang sedang terbaring di kasur, semakin aku dekat dengan Chang Wook Oppa hati ini semakin sakit tak karuan dan begitu aku melihat wajahnya yang pucat membuatku benar – benar tak tahu perasaan apa ini?.. dan aku pun mulai tak bisa mengkontrol diri, tanpa sadar aku berteriak memanggil Chang Wook Oppa untuk bangun dengan menangis sekencang – kencangnya. Pamanku pun berusaha untuk menenangkanku tapi sama seperti Chang Wook Oppa, pamanku tidak bisa menenangkanku. Dan aku pun bertanya pada pamanku “sebenarnya apa yang terjadi dengan Chang Wook Oppa?...”dan jawaban yang pamanku berikan membuatku terkejut “dia pingsan karena menahan sakit yang kau akibatkan. Waktu kau dibawa kerumah sakit kau mengalami kejang – kejang hebat sampai –sampai dokter dan suster tidak bisa mengatasinya dan itu hanya Chang Wook yang bisa menagatasinya walaupun dengan resiko yang sangat berat baginya tapi dia tetap ingin melakukannya kalau dia tidak melakukannya kau akan mati. Dia memelukmu disaat kau kejang –kejang.. dia terus memelukmu dengan erat sampai kau berhenti kejang – kejang tapi kami semua tidak pernah berfikir ke sana kalau kau akan melukainya “kau mencakar belakang tubuhnya hanya untuk melepaskan diri dari pelukannya” tapi Chang Wook tetap bersikeras untuk tetap memelukmu, sampai akhirnya kau kehilangan kesadaran dan nafasmu mulai tak teratur dan saat itu pula Chang Wook mulai jatuh pingsan. Dengan sisa tenaga yang di punya dia berusaha untuk meneriaki namamu agar kau bisa kembali bernafas dengan normal.. tapi mungkin ini yang namanya kekuatan cinta, Chang Wook terus meneriaki namamu sampai kau kembali bernafas dengan normal lalu tiba – tiba kau pun mulai merespon teriakan Chang Wook, kau mulai bernafas dengan normal dan pada saat itu juga Chang Wook langsung pingsan dan tak sadarkan diri.. dan kata dokter luka yang kau perbuat membuat nyawa Chang Wook terancam.” Entah mengapa perkataan pamanku tadi membuat hatiku sakit dan tiba – tiba jantungku berdetak dengan kencang, nafasku… kenapa nafasku tiba – tiba seperti ini aku jadi sulit bernafas. Dan tanpa sadar aku terjatuh dan pingsan.
Keesokkan paginya aku terbangun dan aku melihat Chang Wook Oppa berada disampingku sambil melihat ke arahku, melihat Chang Wook Oppa sudah siuman membuatku lega walaupun dengan wajah yang masih sedikit pucat tapi aku tetap bersyukur karena Chang Wook Oppa masih hidup. “Oppa.. aku minta maaf atas tingkahku yang kemarin” “Ya sudah aku maafin.. (sambil tersenyum kepadaku) asal kau tidak mengulanginya hal seperti itu lagi.” “Hemm.. (aku menganggukan kepala) aku berjanji.”
Tamat
Karakter :
1. Veny – Gadis Lugu dan Polos selalu mencintai Chang Wook utuk selama – lamanya
2. Ji Chang Wook – Pria penyayang dan bertanggung jawab kepada semua orang yang ia sayangi
3. Paman (Veny) – pengertian akan sikap dari keponakannya dan menyayangi keponakannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar