“Aku mencintainya?...”
Pagi hari di kantor aku berusaha menjalani hari ini seperti biasanya seakan-akan tidak terjadi apa – apa, aku meneruskan pekerjaanku yang belum ku selesaikan dan sekarang tepat pukul 10 pagi dimana kami semua akan mengadakan rapat untuk mendiskusikan drama yang akan kami kerjakan, sepertinya semuanya sudah berada di ruangan dan kami semu bersiap memulai rapat. Pertama – tama yang kami bahas tentang tempat yang akan kami jadikan lokasi syuting lalu sekenarionya dan sampai pada akhirnya membahas OST untuk drama ini... begitu kami semua sedang membahas masalah Drama tiba – tiba seseorang megetuk pintu dan begitu orang itu masuk ternyata orang itu adalah Jin Woo, sepertinya dia terlambat untuk menghadiri rapat.
Begitu dia masuk ke ruangan ini dan duduk berhadapan denganku, jantungku mulai berdetak tak karuan dia selalu memandang kearahku tapi aku tidak berani untuk melihatnya aku mencoba untuk tidak memperdulikannya aku berusaha untuk mengalihkan perhatiannya lalu aku pun melakukan hal – hal yang membuat orang – orang yang berada diruangan ini merasa aneh padaku dan aku pun tidak menyadarinya sama sekali tentang apa yang aku lakukan “Yui-a apa yang sedang kau lakukan?..” “Oh....! A.. ah... aku tidak melakukan apa – apa?...” lalu aku tersenyum karena malu.. dan akhirnya rapat pun selesai aku merasa sedikit lega karena aku tidak perlu melakukan hal – hal aneh lagi.
Sekarang aku harus melanjutkan pekerjaanku lagi dan hari ini aku harus menyelesaikannya agar nanti aku bisa mendapatkan izin cuti dan aku tidak boleh menumpuk – numpuk pekerjaan ini.. semangat! (teriakku). Setelah hampir aku menyelesaikan semua pekerjaanku tiba – tiba salah satu senior dari timku datang menghampiri mejaku untuk memberitahu kalau aku sedang dibutuhkan di lokasi syuting tapi pekerjaanku masih belum selesai dan senior bilang aku benar – benar sangat dibutuhkan disana dan akhirnya aku harus kesana dan menunda pekerjaanku dari pada nanti terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam drama ini.
Sesampainya aku disana aku langsung menemui Kim PD dan menanyakan apa yang dia butuhkan dari ku dan Kim PD bilang aku harus keruang make up untuk membantu dia mengecek peralatan dan pakaian yang akan dipakai nanti dan memastikan agar tidak ada yang salah dan aku langsung menjalankan perintah dari Kim PD. Aku pun pergi ke ruang make up untuk mengecek peralatan dan Pakaian tapi sesampainya disana ternyata aku bertemu dengan Jin Woo dan aku pun terkejut, aku harus berusaha tenang dan tidak berperilaku aneh lagi, aku harus melupakan kejadian waktu, itu seolah – olah tidak terjadi apa – apa. Sekarang aku mulai bisa menenangkan hatiku dan aku melanjutkan apa yang senior suruh kepadaku, aku pun tidak memperdulikan Jin Woo walau aku tahu sebenarnya Jin Woo sedang menatapku sekarang. Aku hanya melewati dirinya sambil menundukkan kepalaku dan aku pun langsung mengecek peralatan dan pakaian tanpa melihat kearahnya sama sekali tapi sepertinya ada yang aneh padanya, aku tidak tahu kenapa dia tidak menegurku sama sekali, begitu dia selesai merapikan diri dia langsung pergi begitu saja. Dan ini membuat hatiku menjadi aneh tak tahu apa itu.. Ahhh... (keluhku) aku tidak boleh seperti ini, Sadar Yui Sadarlah...! sekarang ini yang harus aku fokusan adalah pekerjaan bukannya memikirkan hal – hal aneh seperti ini.
Setelah aku selesai mengecek aku langsung melapor pada Kim PD kalau semuanya baik – baik saja dan tidak ada yang salah sama sekali, dan ku kira dengan aku menyelesaikan pekerjaan ini aku bisa langsung kembali dan menyelesaikan pekerjaanku tapi ternyata tidak bisa karena habis ini aku harus menghadiri rapat yang akan diadakan oleh Presdir Choi dan akhirnya aku pun menunggu di disini sampai syuting selesai.. lagi pula aku juga ingin sekali melihat jalannya syuting ini seperti apa, waktu aku sedang melihat jalannya syuting ternyata ada skin dimana Jin Woo harus merayu wanita yang berada di dalam peran ini tapi yang membuat hatiku menjadi sakit adalah adegan dimana Jin Woo harus mencium gadis ini dan itu benar – benar membuatku marah, karena tidak ingin memiliki perasaan yang aneh seperti ini akhirnya aku memutuskan untuk tidak melihatnya tapi ternyata Jin Woo sedang melihat kearahku sambil mencium wanita itu dan itu benar – benar membuatku tidak nyaman, aku harus menghentikan perasaan aneh ini dan akhirnya aku memutuskan untuk pergi dan menunggu ditaman “Kim PD jika kau mencariku aku ada ditaman” “Ok!”.
Ditaman aku terus memikirkan perasaan aneh ini tanpa sadar aku mulai menangis “sebenarnya ada apa denganku?... kenapa aku seperti ini lagi?... aku tidak boleh seperti ini, tidak boleh..!!! Aishhh...!! (keluhku)”.Aku tidak tahu kalau didepanku ada Jin Woo sedang berdiri sambil menatapku. Melihatnya ada di depanku aku hanya terdiam menatapnya tanpa mengeluarkan satu kata patahpun, kami berdua hanya saling menatap selama beberapa menit semakin lama aku melihatnya perasaan ini semakin... Tidak, aku tidak boleh seperti ini.Akhirnya aku orang pertama yang memutuskan untuk pergi meninggalkannya sebelum semuanya semakin jauh. Begitu aku jalan tiba – tiba dia mengatakan sesuatu “Ada yang ingin aku katakan padamu.” Dan anehnya aku malah terdiam seperti ingin mendengar apa yang ingin Jin Woo katakan padaku “waktu itu kenapa kau bertingkah seperti itu?...” tapi aku hanya terdiam dan bingung dengan pertanyaannya dia “kenapa kau tidak menjawabku?...” lagi – lagi aku hanya terdiam dan tidak menjawabnya “Apa kau seperti ini?...” “Yui-a?!” sambil memegang tanganku dan aku hanya menjawabnya dengan singkat “Tidak Aku hanya saja tidak ada ... “ mungkin Jin Woo merasa aneh dengan pertanyaanku jadi dia menanyakannya sekali lagi “Maksudnya?...”“Hanya saja tidak ...” Lalu tiba – tiba aku mendengar suara seseorang memanggil namaku “Yui-a Kim PD memanggilmu.” “Oh?.. Iya aku akan segera datang.” Lalu aku langsung bicara pada Jin Woo “Bisakah kau lepaskan tanganku?...”
“Tidak akan aku lepaskan sampai kau mengatakannya dengan jujur.” “Apa kau tidak melihatnya tadi?.. sekarang ini aku sibuk, jadi tolong lepaskan tanganku.” “Kenapa kau selalu seperti ini?.. tidak bisakah kau hanya memberitahukanku jawabanmu yang sejujurnya?.. (mengatakan dengan nada marah padaku).” “Yui-a?!” “Aku tidak tahu.” “Yui-a” “Sudah kukatakan aku tidak tahu (Aku berteriak)lalu tanpa sadar aku mulai menangis, menangis dihadapannya “Tidak bisakah kau tidak menekanku?... Aku mohon jangan seperti ini, waktu itu bukannya sudah kukatakan jangan menekanku dengan pertanyaanmu yang seperti ini?!... Jadi kumohon lepaskan tanganku.”Akhirnya Jin Woo melepaskan tanganku dan aku pun mulai berjalan perlahan meninggalkan Jin Woo tapi tiba – tiba dia mengatakan sesuatu yang membuatku terkejut “Aku mencintaimu.” Dan aku langsung menghentikan langkahku, aku hanya berdiri terdiam karena terkejut mendengar kata –kata yang diucapkan oleh Jin Woo “Aku bilang aku mencitaimu.” “aku tidak tahu kapan perasaan ini mulai terjadi?.. aku mulai memikirkan dirimu,setiap hari dibenakku hanya dirimu dan sejak kau mengatakan kalau aku menyakitimu dan kau bilang aku membuatmu kawatir, itu benar – benar membuatku berfikir keras tentang apa artinya kata –kata mu itu?.. dan itu hampir membuatku gila, gila akan arti dari kata – katamu?... Jadi aku mohon katakanlah padaku, apa arti dari kata – katamu waktu itu?.. Aku mohon Yui?...” mengatakan dengan kebenaran dan dengan raut muka yang ingin mengetahui arti dari kata – kataku waktu itu, mungkin aku mulai luluh dengan kata – kata Jin Woo hingga membuatku ingin mengatakan arti dari kata – kata ku waktu itu tapi ternyata aku masih belum bisa mengatakannya dan aku hanya terdiam mendengarkan kata – kata yang diucapkan Jin Woo lalu tiba – tiba Kim PD memanggilku untuk segera bergegas pergi menemui Presdir Choi dan akhirnya aku pergi meninggalkan Jin Woo tanpa satu kata patah pun.
Selama rapat berlangsung aku hanya memikirkan kata – kata yang diucapkan Jin Woo tadi sampai – sampai aku tidak tahu apa yang presdir Choi katakan padaku “Yui-a?...” begitu presdir Choi memanggil namaku aku mulai sadar kalau sekarang ini aku sedang mengadakan rapat “Yui-a ada apa denganmu?.. kenapa kau hari ini sangat tidak fokus?.. dari pertama kali mulai rapat sampai sekarang kau selalu saja melamun, sebenarnya apa yang kau pikirkan?..”menatapku dengan raut muka yanag sedikit kesal “Aku minta maaf.” “Hmmm.. baiklah kalau begitu tapi kali ini kau harus fokus pada rapat ini?..” “Iya Pak Presdir, Aku akan fokus pada rapat ini.” “Oke jadi bagaimana apa kau setuju jika kau mau membantu perusahaan lain untuk membuat lagu baru?...” “akan aku mempertimbangkannya pak presdir.”“Ok kalau begitu tapi aku minta kau memikirkannya jangan terlalu lama.. karena ini menyangkut dengan perusahaan ini.”“Aku mengerti.” “Baiklah kalau begitu rapat selesai sampai sini.. dan terima kasih atas kerja keras kalian selama ini.” Setelah rapat selesai aku langsung menuju meja kerjaku untuk menyelesaikan perkerjaanku yang tertunda tadi tapi aku tidak bisa fokus pada pekerjaanku karena aku terus memikirkan kata – kata yang diucapkan Jin Woo sampai – sampai teman disebelahku menegur “Yui-a kau kenapa?...” “Apa katamu tadi?...” “Aku tadi tanya kau kenapa?.. kenapa kau tidak fokus pada pekerjaanmu?... Apa kau ada masalah?..” “Oh Itu?... tidak, tidak ada masalah kok, mungkin karena aku sedikit lelah.” “Hmmm... kalau kau lelah kenapa kau tidak pulang dan istirahat dirumah.” “Hmmm... Iya, aku akan pulang dan istirahat (sambil tersenyum).” Dan akhirnya aku memutuskan untuk pulang dan menunda pekerjaanku.
Sesampainya aku dirumah aku terus memikirkan kata – kata yang diucapkan Jin Woo, lalu tiba – tiba handphoneku berdering dan ternyata Andre yang menelfonku dan dia mengajakku bertemu untuk menemaninya makan malam. Lalu aku pun menemani Andre makan dan rasanya aku kangen sekali dengannya karena sejak aku mulai bekerja aku jarang bertemu dengannya. Tapi lagi – lagi aku memikirkannya dan ini benar – benar membuatku sakit kepala, mungkin Andre mengetahui ada yang salah padaku sampai – sampai dia bertanya padaku apa yang terjadi?... dan akhirnya aku menceritakan semua padanya dan tanggapan Andre membuatku terkejut dia bilang kalau “aku juga mencintainya” dan aku pun langsung mengelaknya “tidak mungkin aku jatuh cinta padanya?..”tapi temanku mengatakan kalau itu terlihat jelas dari wajahmu dan itu membuatku benar – benar .... aku tidak tahu, tidak tahu lagi dan tidak mau tahu.
Setelah selesai menemani Andre makan aku langsung pulang dan sesampainya dirumah aku langsung memikirkan kata – kata yang Andre ucapkan padaku dan setelah difikir – fikir olehku tentang apa yang terjadi selama ini bersama dirinya (Jin Woo) ternyata benar yang dikatakan Andre kalau “aku mencintainya” dan sekarang apa yang harus ku lakukan?.. kenapa semua sepeti ini?... Ahhhh....” teriak kesal sambil berguling – gulingan dikasur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar